POHON TENGKAWANG TUNGKUL merupakan flora khas provinsi Kalimantan Barat. Tumbuhan ini sudah lama akrab dengan masyarakat Kalimantan Barat karena sejarah pemanfaatannya panjang. Pemanfaatamya sudah berjalan turun temurun serta pembudidayaannya sudah dilakukan sejak lama, kira-kira tahun 1881. Tengkawang jenis ini banyak tumbuh di tanah aluvial di hutan hujan tropis dan wilayah dataran rendah sekitar 600 meter di atas permukaan laut
MANFAAT :
Buah Tengkawang Kering bisa diproses dan diambil minyaknya, minyak tersebut digunakan untuk pengolahan makanan (cokelat), kosmetik, dan lilin. Bijiinya dapat dipakai sebagai sumber penghasil minyak nabati karena dibandingkan dengan biji dari meranti lainnya, biji Tengkawang tungkul mempunyai kadar minyak nabati paling tinggi.
KARAKTERISTIK :
Tinggi dan Diameter: Pohon belian dapat tumbuh hingga 30-50 meter dengan diameter batang mencapai 60-120 cm. Batangnya biasanya lurus dan berbanir, dengan tajuk berbentuk bulat dan rapat.
Kayu Keras: Kayu belian dikenal sangat keras dan tahan lama, sering disebut sebagai “kayu besi” karena ketahanannya terhadap serangan rayap dan kelembapan. Kayu ini memiliki berat jenis yang tinggi, menjadikannya sulit untuk dipaku dan digergaji, tetapi mudah untuk dibelah.
Buahnya, berbentuk bundar telur,berbulu tebal, bersayap 5 (3 sayap besar, 2 sayap kecil).
EKOLOGI :
Tinggi pohon Tengkawang tungkul dapat mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60 cm, batangnya tegak, lurus, tidak berbanir, permukaan batangnya berwarna abu-abu serta berbercak-bercak. Daun tengkawang tungkul tunggal, tebal, kaku, besar, bulat panjang. Buahnya bundar telur, berbulu tebal, bersayap. Tinggi meranti merah bisa mencapai 30 meter dan menghasilkan kayu ringan,biasanya kayunya dimanfaatkan untuk konstruksi ringan, yaitu kayu lapis, perabot rumah tangga, dinding rumah, dan bahan kertas. Selain kayu, bijinya juga dapat dipakai sebagai sumber penghasil minyak nabati.Penanaman Tengkawang Tungkul oleh rakyat di Kalimantan Barat dilakukan dengan biji dan setelah berumur 8/9 tahun baru tampak berbunga serta ber¬buah. Produksi buah bagus pada umur pohon sekitar 12 tahun lebih. Setelah 4 atau 5 tahun kemudian dari umur pohon 12 tahun/atau lebih dapat terjadi produksi buah secara maksimal yaitu dalam 1 hektare dapat mencapai 600 – 9.000 kg buah.
KLASIFIKASI ILMIAH :
Kerajaan : Plantae
Ordo : Malvales
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Spesies : Shorea macrophylla
Sumber Informasi (Narasi, Foto, Video ) :
– Narasi : https://id.wikipedia.org/wiki/Tengkawang_tungkul
– Foto Pohon Utuh : https://wikigambut.id/tumbuhan/tengkawang_tungkul
– Foto Buah : riakbumi.or.id
– Foto Bunga :
– Foto Biji : sampan Kalimantan
– Foto Batang :
– Foto Akar :
– Foto Daun :














